Cabang SMART

Cabang SMART
Roudhoh Grand Cikarang City

Rabu, 16 Maret 2011

E-Learning for kids Unit "SMART" Graha Asri Cikarang


 Lembaga Pendidikan Multimedia International Language Center (MED - IEC) merupakan sebuah lembaga pendidikan yang konsen dalam pengembangan kursus Bahasa Inggris dengan Program E - Learning for Kids menawarkan sebuah metode baru untuk membantu mempelajari & menguasai bahasa Inggris berbasis multimedia, sehingga anak lebih cepat, mudah & fun dalam menyerap pelajaran yang diberikan. Metode yang dikembangkan :
  • Contextual Learning, yaitu dengan membimbing anak belajar dari lingkungan terdekatnya,
  • Active Learning, yaitu dengan memberikan porsi pembelajaran lebih banyak mengembangkan aktivitas anak,
  • Full English in The Class, yaitu pembiasaan berbahsa Ingris dalam setiap pertemuan di kelas,
  • Integrated Learning, yaitu menyentuh aspek kognitif, psikologis, motorik dan emosional serta dengan peran aktif guru dan orangtua
  • Joyfull Learning, yaitu penyampaian materi lebih menyenangkan dengan bercerita, bermain & bernyanyi .
Level (tingkatan) :
Start Star
(untuk TK usia 4 - 5 tahun), Smart Star 1 (Placment Test) , Smart Star 2 (Placement Test), Bright Star 1 ( Placement Test), Bright Star 2 (Placement Test), Spark Star 1 (Placement Test), Spark Star 2 (Placement Test)
Waktu Kursus:
  • Satu tingkat ditempuh selama 3 bulan
  • Satu kali pertemuan 90 menit (2 x minggu)
  • Privat, Siswa 1 - 3 orang/kelas
    Klasikal, Siswa 4 - 10 orang/kelas

Pentingnya Media Untuk Pembelajaran Bahasa

Pakar bahasa berpendapat bahwa masa emas untuk belajar bahasa dimulai sedini mungkin hingga menjelang pubertas. Pada masa tersebut otak manusia masih lentur sehingga proses penyerapan bahasa lebih mudah. Sedangkan kekacauan dalam penggunaan bahasa yang umum terjadi bukan hal yang perlu dikhawatirkan. Hal ini merupakan bagian dari proses pembelajaran itu sendiri. Itu juga biasanya bersifat sementara dan sistematis.
Menurut pakar bahasa dari UPI Bandung, Dr.Bachrudin Musthafa, MA, Ph.D, hal terpenting dalam pembelajaran bahasa adalah dengan belajar melalui pengalaman langsung. Jangan pernah mengajarkan sebuah kata kengan diawali "Bayangkan, ini adalah sebuah bola" tanpa membawa media apapun. tetapi akan jauh lebih baik jika kita membawa bola sesungguhnya dan berkata "This is a ball". Kemudian biarkan mereka memegangnya. Anak harus benar-benar memegang bendanya. Percuma membawa bola kristal tetapi saang anak tidak boleh menyentuhnya. Lebih bermanfaat membawa bola dari kertas tetapi bisa dipegang bahkan dilemparkan oleh mereka.
Dari ilustrasi di atas tentunya dapat tergambar betapa pentingnya media untuk penyampaian sebuah pesan, terutama jika audiens pesan tersebut adalah anak-anak yang bagi mereka dunia adalah semata-mata hal yang kongkrit. Mereka butuh media untuk dilihat, diraba, dipegang, diremas bahkan bila perlu digunting atau dirobek.
Di kelas-kelas e-learning for kids, pengajaran bahasa dilakukan dengan mengoptimalkan seluruh panca indra untuk menyerap pelajaran yang diberikan. Selain dengan media kongkrit seperti yang diilustrasikan di atas, MED-IEC juga mengembangkan metode berbasis multi media untuk menunjang proses pembelajaran. Media pembelajaran berupa VCD dan games di komputer diharapkan mampu mengoptimalkan daya tangkap anak dari segi audio-visualnya.

Beberapa keunggulan dari metode berbasis multi media ini antara lain:
  1. Anak lebih excited dalam belajar, karena VCD tersebut dirancang sesuai dengan dunia anak yang penuh warna dan musik yang ceria
  2. Listening skill anak lebih terasah dengan berlatih mendengarkan pronounciation yang benar
  3. Anak belajar melalui direct method, yaitu pengucapan object secara langsung begitu gambar terlihat di layar tanpa harus menghafal kosakata.
Media yang digunakan dalam proses belajar mengajar di e-learning for kids antara lain:
Selain itu, agar proses belajar menjadi lebih interaktif, e-learning for kids memfasilitasi siswanya dengan games-games edukatif sehingga anak lebih terdorong untuk berbicara dalam bahasa Inggris. Games itu diantaranya :

Rabu, 05 Januari 2011

Metode Cantol Roudhoh

"Dalam 20-30 Jam Putra-Putri Anda dapat Membaca dengan Lancar. Lancar Membaca melalui Lagu, Game, dan Animasi dengan Metode Cantol Roudhoh. Untuk Anak TK dan SD, bahkan bisa digunakan oleh anak usia 3 tahun."
Setiap anak senang menyanyi, mendengar cerita dan menonton. Anak akan cepat menghafal setiap lagu yang didengar dan mudah mengingat setiap apa yang ditonton. Media ini sangat efektif sebagai sarana belajar dengan konsep BERMAIN SAMBIL BELAJAR.
Kartu Baca

VCD













Metode Cantol Roudhoh mulai dikembangkan pada tahun 2000 oleh Ibu Erna Nurhasanah Kusnandar dan Bapak Yudi Kusnandar, S.Si. Selama tiga tahun metode ini diterapkan kepada anak-anak pra sekolah, baik dalam bentuk privat maupun klasikal di kelas. Alhamdulillah selama masa tersebut anak-anak dapat membaca dengan lancar rata-rata 32 kali pertemuan atau 32 jam.
Metode Cantol adalah salah satu tekhnik menghapal yang dikembangkan dalam "Quantum Learning". Dalam penerapannya, metoda ini bersosialisasi dalam persamaan bunyi dan bentuk visual. Sebagai contoh salah satu teknik menghapal dengan metode Cantol adalah ketika di SMA, ada suatu pelajaran dari ilmu kimia tentang menghapal unsur kimia, di antaranya menghapal unsur golongan VII A yang terdiri dari unsur Helium, Neon, Argon, Kripton, Xenon dan Rn. Untuk memudahkan menghapal dibuatlah kalimat, yaitu: hehoh negara argentina karena xenat runtuh. Dengan mudah dapat menghapal nama-nama unsur kimia tiap golongan.
Itu adalah salah satu metoda menghapal yang efektif untuk mengingat daftar. Dalam mengajarkan membaca teknik-teknik tersebut sangat diperlukan untuk mempermudah anak dalam mengingat simbol-simbol huruf. Metode yang cocok untuk memudahkan anak mengingat kembali simbol-simbol huruf adalah Metode Cantol. Pengenalan membaca yang efektif adalah mengenalkan seluruh bunyi suku kata dasar yang menjadi pembentukan kata dalam bahasa Indonesia. Dan tahap selanjutnya adalah "kata" yang dikenalkan kepada anak.
Dalam pengenalan suku kata, irama bunyi tiap kelompok sama yaitu: a, i, u, e, o. Apabila anak sudah dapat menangkap titian ingatan ini sama dengan kelompok-kelompok suku kata lainnya, maka ia sudah dapat menduga suku kata kelompok lain yang belum dikenalkan kepadanya. Apabila ia sudah dapat mengenal huruf dari a sampai z, maka ia dapat menebak dengan benar bunyi suku kata tersebut. Misalnya ia baru dikenalkan pada kelompok suku kata ga, gi, gu, ge, go. Apabila titian ingatan sudah dipahami, maka ia dapat mengetahui kelompok lainnya dari huruf yang ia kenal. Ia akan mengetahui bunyi kelompok ha, ja, dan selanjutnya. Jadi ia akan cepat sekali mengenal seluruh suku kata. Tetapi bagi anak yang belum mengetahui huruf perlu suatu kerangka pikiran yang dapat membantu untuk mengingatnya dengan mudah. Di sinilah metode Cantol sangat efektif dalam membantu kerangka pikiran anak bagi anak yang belum kenal huruf. Terlebih-lebih anak yang sudah mengenal huruf
Bagaimana Metode Cantol ini dapat diterapkan dalam tehnik membaca?
ada metode membaca ini anak diarahkan untuk terlebih dahulu menguasai titian ingatannya. Anak akan mengetahui bunyi kelompoknya, cukup apabila ia mengetahui bunyi awal kelompok suku kata tersebut, yaitu ba, ca, da, dan seterusnya. Untuk membantu anak sebagai sandaran dalam pola berfikir, maka suku awal diberi cantolan berupa nama-nama benda yang bunyi suku awalnya sama dengan bunyi suku awal tiap kelompok. Misalnya kelompok 1 cantolannya "baju", kelompok 2 "cabe", kelompok 3 "dadu" dan seterusnya. Nama benda-benda yang diijadikan cantolan diusahakan dikenal anak. Cantolan diterapkan dalam bentuk kartu-kartu yang dijadikan sebagai alat peraga. Misalnya kelompok 1 kartu bergambar baju, kelompok 2 kartu bergambar cabe dan seterusnya.
Marilah kita lihat sebuah cantolan kelompok 1 yaitu "baju". Pada penerapannya, anak dikenalkan mengenai "baju" itu sendiri, anak ditekankan pada bunyi suku kata awal yaitu "ba". Begitupun untuk cantolan cabe yaitu ca dan cantolan lainya. Apabila anak sudah memahami titian ingatan tiap kelompok, maka dengan sendirinya ia akan mengenal tiap kelompok suku kata melalui cantolan ini. Untuk membantu anak menghapal cantolan dan kelompok suku katanya, maka diberi lagu yang disukai dan mudah diingat oleh anak dan ini memang terbukti sangat efektif. Anak-anak begitu kuat daya ingatnya terhadap metoda cantol ini. Dalam metoda cantol ini anak-anak cukup mengenal dan mengingat ke-21 nama cantolan, maka ia dengan mudah dapat membaca dengan lancar. Ke-21 cantolan tersebut merupakan sesuatu yang dikenal anak, seperti cabe, dadu, gajah. Untuk kelompok
qa, ya, dan za nama cantolan diasosiasikan dengan nama orang. Kelompak qa diasosiasikan dengan nama "qanjim" seorang bayi yang sedang menangis, kelompok ya dangan nama laki-laki "yana" yang sedang terkejut, kelompok za dengan anak wanita "zahra" yang sedang tertawa.
Ada 4 (empat) media yang tersedia dalam metode Cantol Roudhoh, yaitu:
VCD Animasi Lagu
VCD Animasi Lagu ini terdiri dari 21 suku kata ba-bi-bu-be-bo sampai dengan za-zi-zu-ze-zo ditambah nga-ngi-ngu-nge-ngo dan nya-nyi-nyu-nye-nyo, kecuali kelompok fa tidak ada lagunya. Isi lagu bertemakan cantolan dengan suku katanya. Misalnya: baju dengan ba-bi-bu-be-bo. Dalam VCD ini ditampilkan gambar cantolan dengan suku katanya. Untuk mempercepat anak hafal cantolan dan kelompok suku katanya, VCD ini dapat didengarkan tiap hari kepada anak.
VCD Penuntun
VCD Penuntun di paket LBML terdiri dari dua disk berisi tentang cerita tentang sebuah cantolan, tebak suku kata, dan bacaan suku kata sampai penggabungan suku kata (pada intinya adalah kartu bacaan yang ditampilkan dalam bentuk VCD), dan lagu.
CD Penuntun di paket LBMG terdiri dari satu CD berisi game interaktif. CD interaktif ini dirancang agar anak dapat belajar mandiri dalam suasana yang menyenangkan. Dalam CD ini anak langsung dibimbing oleh media ini, anak memainkan tombol-tombol perintah yang ada. Untuk mengoperasikannya, CD ini harus dibuka di komputer atau laptop, dengan menginstal program yang disediakan. Orang tua sebaiknya mendampingi putra-putri ketika belajar menggunakan CD interaktif ini.
VCD Penuntun di paket LBMA terdiri dari dua disk berisi animasi film kartun tentang petualangan seorang anak perempuan bernama Zahra di Pulau Baca. Dikisahkan Zahra dapat berubah menjadi Super Zahra berusaha mengambil bonekanya yang telah direbut oleh Bubu si Buaya nakal. Super Zahra mengejar Bubu yang lari ke sebuah pulau bernama Pulau Baca. Di pulau inilah Zahra menemukan petualangan yang mengasyikan dengan bertemu tokoh-tokoh Pulau Baca dan petarungan seru pun terjadi dengan si Bubu. Anak dibawa ikut terlibat aktif dalam cerita kartun ini dan tanpa disadari anak dapat membaca dengan "Nonton Sambil Belajar".
Lingkaran Bermain
Lingkaran Cantol atau menebak kata dengan gambar adalah salah satu media untuk mengevaluasi anak sampai di mana penguasaan anak terhadap kelompok suku kata. Cantolan-cantolan berupa gambar sebagai pegangan anak untuk mengingat bunyi suku kata. Bentuk permainan tebak kata yang dapat dilakukan adalah menyebut urutan suku kata dengan irama berurutan a-i-u-e-o atau menebak satu suku kata. Dalam permainan urutan suku kata, orang tua atau anak secara bergantian menunjuk barisan suku kata yang diinginkan. Anak atau orang tua menyebut suku kata dengan irama a-i-u-e-o yang ditunjuk. Hal tersebut untuk memasukkan titian ingatan. Apabila anak lupa, maka perlihatkan gambar yang ada dalam lingkaran cantol tersebut. Sedangkan dalam permainan tebak suku kata, anak atau orang tua secara bergantian menunjuk satu sukua kata secara acak. Apabila anak lupa, maka orang tua memperlihatkan gambar dan menyebut barisan suku katanya secara berurut.
Kartu Baca
Kartu Baca terdiri dari 26 buah di mana 21 buah kartu bergambarkan cantolan dan 5 buah kartu sebagai penguasaan akhir anak membaca. Kartu ini berfungsi sebagai evaluasi akhir anak dalam menguasai setiap tahapan yang diberikan. Pemberian kartu bacaan ini bersamaan dengan pengenalan lingkaran cantol. Jadi setiap lingkaran cantol memberikan pengenalan suatu barisan misalnya ba-bi-bu-be-bo kartu suku kata pun diberikan sesuai dengan barisannya.
Setelah penguasaan 19 kelompok tersebut, maka tahap selanjutnya adalah:
  • Kartu bacaan vokal yang bergambar seorang anak wanita yang sedang membaca.
  • Kartu ”ng” bergambar kucing.
  • Kartu bergambar obeng.
  • Kartu bacaan kelompok ”nga”, bergambar 3 anak sedang ngaji.
  • Kartu bacaan kelompok ”nya”, bergambar nyamuk.
  • Kartu bacaan kelompok konsonan, bergambar rumah.